Kamu sebelum mereka

Jakarta.. kota dimana waktu terasa cepat..
Jakarta.. kota metropolitan.. macet dimana-mana..

Panjang urusannya kalo udah ngomongin kota satu ini. Yap..Jakarta..
Kota dimana saya bertemu teman-teman baru baik di lingkungan kantor ataupun lingkungan bermain..
Kota dimana saya bertemu kamu.. kamu sebelum Anda,, dan kamu setelah Borneo..


mungkin saya orang yang gampang suka dengan orang lain..
orang yang gampang simpati dengan orang lain..
tapi orang yang sangat mempertimbangkan segala hal sebelum memutuskan..
termasuk untuk urusan kamu..

kamu yang saya kenal dalam sebuah acara..
tapi baru benar-benar simpati setelah sebuah acara yang berbeda..
tapi saya hanya jadi bagian dari secret admirer-mu seperti kebanyakan wanita yang menjadi secret admirer-mu mungkin.

saya menjaga benar-benar agar hanya orang yang saya percayai yang tau bahwa saya simpati pada kamu..
karena jika semakin banyak yang tau.. maka kamu tidak jauh berbeda dengan Anda yang hanya jadi bahan becandaan dan obrolan hangat dalam setiap pertemuan pada akhirnya..

tapi itu tidak terjadi untuk kamu..
saya yakin kamu tau apa yang terjadi dengan diri saya.. tapi kamu ragu dengan firasatmu sendiri..
sehingga beberapa kali kamu blak-blakan bertanya hal itu langsung padaku..
daan lagi-lagi saya harus menutupi itu semua dari kamu.. maafkan saya berbohong pada kamu..

dan sekarang.. kamu sudah bertemu dengan wanita yang kamu inginkan..
bener ga ya dia yang kamu inginkan??
saya hanya melihat raut muka dan tingkah laku kamu brubah saat ada wanita itu..
sungguh saya bahagia,, saya senang melihat perubahan itu..
kejaiman kamu ketika ada dia... langit menjadi saksi perubahan itu *sepertinya*

tapi taukah kamu.. tanpa saya sadari.. saya cemburu pada wanita itu..
wanita yang bisa memperoleh perhatianmu padahal dia baru kenal dengan kamu
tapi.. sudahlah.. melihatmu bahagia seperti sekarang ini jauh lebih berarti dari perasaanku..

disini.. di blog ini...
ingin kusampaikan..
aq ingin kamu pergi sejauh-jauhnya dari lingkunganku.. andai aq bisa.. ingin selalu menghindar darimu..
karena saat saya bertemu kamu.. itu sama saja mengangkat kembali perasaan yang sedang saya hilangkan..

*ingin segera menerima surat undanganmu dengan wanita itu*