Monday, April 14, 2014

saat usiamu dibatasi sang baju putih bertitle dokter


Jakarta..

Akhirnya datang kembali ke kota ini..bukan untuk apa-apa.. tapi untuk menghadapi semuanya dengan keadaan yang baru.


Surabaya..

Kota yang tak kan pernah saya lupakan sedikitpun..karena akan mengisi hari-hari akhir penutup usiaku..
Ya.. sejak vonis yang kudapat..sejak bertemu orang-orang yang begitu luar biasa.. saya mulai menikmati hidup di kota ini..meskipun rasa rindu yang tak pernah terjadi kepada ibu. Ya ibuku, orang yang begitu luar biasanya membangkitkan saya..tapi menjadi orang yang tidak tahu vonis ini. Maafkan anakmu ini ibu..maafkan adik dan kakakmu ini saudara-saudaraku.. saya hanya ingin seperti ayah..yang mengajarkan banyak hal sebelum tutup usianya..kakek yang begitu luar biasanya juga sebelum tutup usianya.. bukan tak mau bercermin pada Rasullullah.. tapi.. rasanya diri ini belum cukup pantas..meskipun selalu kembali dan kembali berkiblat pada beliau..dan ya duniawi itu sedikit demi sedikit terkikis.

Vonis..

Saya tak pernah membencimu baju putih..karena saya belajar untuk apa membenci..hanya akan mengotori hati yang mulai DIA bersihkan.. ya vonis yang kau sebutkan mungkin DIA berikan padaku untuk membersihkan hatiku yang selama ini telah hitam.. saya ikhlas.. saya pasrah jika dengan begini.. saat Engkau memanggilku Engkau dapat langsung mengumpulkanku bersama aisyah atau malah siti khadijah.. anganku terlampau jauh..tapi tak ada salahnya bukan aku berharap?
Aku takkan bercerita vonis apa yang aku terima..biarlah itu menjadi rahasiaku dengan sang malaikat-malaikat yang selalu menolongku.. bukan aku tak mau malaikat terbaikku -ibuku - tahu..tapi aku tak cukup tega untuk membiarkan ibuku bersedih melihat anak kebanggaannya dalam keadaan yang kelak semakin hari semakin lemah dan tak berdaya di atas kasur bersepraikan putih dan dengan jadwal sang berseragam putih yang ketat mengawasiku.

Maafkan aku lagi ibuku sayang..
Aku hanya ingin menjadi anak yang ketika aku dipanggil-Nya..aku sudah banyak bermanfaat untuk orang-orang sekitarku..aku hanya ingin menjadi orang yg ketika aku telah tiada..orang-orang masih tetap mengingatku..mendoakan kebaikan bagiku dan keluargaku..

Teruntuk engkau..

Maafkan jika yang lalu masih berbekas hingga saat ini..
Maafkan jika luka itu masih ada..
Aku pernah menawarkan diri ini untuk menutup luka itu diakhir sebelum engkau menutup semuanya.. tapi ya.. aku tau sudah ada wanita lain di sana..makanya engkau menutup semuanya. Ya alasanmu bagiku sekarang hanya mengada-ada saat menutup semuanya.. saat kau bilang ragu pertama kali..kau sama denganku..masih memberikan harapan untuk bisa memperbaiki..tapi sejak kau membuka dirimu untuk wanita lain..dingin itu yang semakin kurasa.. tapi sudahlah...tak ada gunanya mengingat-ingat yang telah lalu bukan?
Perasaan itu masih sama.. hanya letaknya sudah mulai bergeser..

Jangan terus kau ingat patah hatimu.. ingatlah saat kita bersama.. canda tawa kita.. aku tau kau akan selalu mengingat patah hatimu..sakit yang kubuat.. karena itu juga yang selalu kau ceritakan padaku saat mengenang cinta pertamamu. Sedih? Ya aku sedih.. hanya.. aku tak punya kuasa atas pikiranmu..dan keras kepalamu yang melebihiku untuk beberapa hal..tapi aku tak berhak merubahmu ato memintamu untuk berubah demi aku.. ya..aku tak pernah mau orang yang aku sayangi berubah demi aku..biarlah aku yang berubah mengikuti jalan pikiranmu..kebiasaanmu..
Teruntuk engkau.. jika tak bisa langsung lupakan patah hatimu.. pelan-pelanlah seperti lagu kotak.. jangan terus kau kenang sakitmu..kenanglah indahnya..ambillah hikmahnya.. bukankah itu kata-katamu dulu? Aku tak tau..apa kau masih ingat akan janjimu padaku saat merawatku dulu setelah semuanya berakhir? Itu hutangmu padaku :)

Teruntuk engkau.. semoga kebahagiaan dan kebaikan selalu tercurahkan untukmu..

~tertanda orang yang menyayangimu~

Teruntuk teman-temanku
Terima kasih sudah banyak membantu dan menolongku.. terima kasih sudah mau aku repotkan melalui pesan-pesan singkat yang aku kirimkan.. semoga DIA membalaskan seluruh kebaikan kalian
-tertanda temanmu yang sedang berjuang-

Ya Allah.. usiaku bukan si seragam putih itu yang menentukan.. sisa waktuku bukan dia pula yang menentukan.. tapi jika vonis itu bisa menggugurkan dosa-dosaku di masa laluku..hamba ikhlas.. jika ini yang terbaik untuk kehidupan di dunia dan akhiratku kelak.. hamba pasrah dan ikhlas dengan ketetapan-Mu
-tertanda hamba-Mu yang pasrah pada ketetapan-Mu

1 komentar:

deadeot | April 24, 2014 at 2:45 PM

Achie.. achie sakit apa?
Dari dulu dea selalu jadi silent reader di blog achie, karena bingung juga mau berkomentar apa yang dea gak tau tentang achie. Gak mau jadi orang kepo gitu. maaf ya... Tapi begitu dea baca ini.. Serius, dea jadi pengen tau. Achie kenapa? :(

Hey achie sayang.. Apapun yang Allah kehendaki atas diri kita. Ikhlaskanlah... Pasrah, mungkin hanya itu yang bisa dilakukan ya? Karena Allah pasti tahu apa yang terbaik untukmu. Achie yang sabar yaa..
Doaku selalu menyertaimu.. :)

Dea dari dulu selalu admiring achie loh. You're a sweet girl but smart and very tough girl. Kamu pasti bisa melewati rintangan-rintangan itu.
Sehat terus ya achie.. Insyaallah, keajaiban itu ada.

Post a Comment