Thursday, May 27, 2010

Perasaan Tak Menentu


Sudah seminggu terakhir ini hidupku berasa diujung tanduk, diujung jurang yang dengan seketika bisa jatuh ke dalamnya. Merasakan kegelapan yang tiada berakhir.
Huff.. Sakit dan perih kurasa. Air mata tak lagi bisa mewakili segalanya. Air mata hanya untuk meringankan hati yang sudah terlanjur terluka. Luka yang semakin besar, dan ntah gimana cara menyembuhkannya. Hanya DIA yang bisa menyembuhkan luka yang terlanjur menganga.


Tiba saatnya, teringat seorang teman bercerita. Cerita yang mengagetkan, yaitu ketika dia cerita "sekarang saya mengerti kenapa orang-orang bunuh diri, gimana perasaan mereka sebelum mengakhiri usia mereka". Yang kupikirkan hanya satu saat itu, semoga Allah mengampuni semua kekhilafan orang-orang yang dengan mudah mengakhiri hidupnya. Itu saat saya berada dalam posisi mendengarkan. Bagaimana saat saya yang merasakan posisi orang-orang yang mengakhiri hidupnya itu??

Duhai Rabb, pemilik seluruh alam dan isinya, bukan aq tak bersyukur padamu, bukan aq ingin mengeluh padamu... Entah harus merasa senang atau justru bersedih saat aq mulai merasakan perasaan orang-orang yang mengakhiri hidupnya. Yang bisa kulakukan hanya pasrah dan yakin. Yakin aq pasti kuat menghadapi ini semua. Yakin akan janjiMu yang selalu terngiang saat Engkau memberikan cobaan demi cobaan untuk meningkatkan derajatku dihadapanMu. Engkau takkan pernah memberikan cobaan pada umatMu melebihi batas kemampuannya. Dan saat aq terpuruk, itu belum semua kemampuanku ku kerahkan, dan aq pasti bisa.

0 komentar:

Post a Comment